Welcome Myspace Comments

Senin, 15 April 2013

Data


Definisi Data
Data adalah hasil pengukuran yang  bisa memberikan gambaran suatu keadaan.

Pembagian Data Data dapat dibagi berdasarkan :

1.Bentuk
a).Kualitatif: Adalah data yang berbentuk bukan angka
b.)Kuantitatif: Adalah data yang berbentuk angka

2. Skala Pengukuran
a).Nominal: Adalah data dimana angka hanya merupakan lambang
Contoh : pada variabel Jenis Kelamin :  
 1  untuk Laki-laki,
 2  untuk Perempuan

b). Ordinal: Adalah data dimana angka selain sebagai lambang, juga menunjukkan urutan
Contoh : pada variabel Tingkat Pendidikan: 1 SD 2 SMP 3 SMU 4 PT
ket : orang yang mempunyai angka 1 mempunyai tingkat pendidikan yang lebih rendah dari pada orang yang mempunyai angka 2

c). Interval: Adalah data dimana angka adalah angka yang sebenarnya, tetapi tidak mutlak
Contoh : pada variabel Nilai
ket : orang yang mempunyai nilai 80 adalah dua kali lebih baik dari orang yang mempunyai nilai 40, tapi orang yang mempunyai nilai 0 belum tentu kosong

d).Rasio: Adalah data dimana angka adalah angka yang sebenarnya dan mutlak
Contoh : pada variabel jumlah : data yang dihasilkan adalah rasio

Pustaka
Cek

~BYE~


Read More...

Hipotesis


Pengertian Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.

Fungsi Penting Hipotesis :

  • Untuk menguji teori 
  • Mendorong munculnya teori 
  • Menerangkan fenomena sosial 
  • Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian 
  • Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
Ciri Hipotesis Yang Baik

Perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:

1. Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
2. Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian.
3. Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
4. Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat duji secara spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar variabel termaksud.
5. Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian.

Jenis-Jenis Hipotesis 
Penetapan hipotesis tentu didasarkan pada luas dan dalamnya serta mempertimbangkan sifat dari masalah penelitian. Oleh karena itu, hipotesispun bermacam-macam, ada yang didekati dengan cara pandang: sifat, analisis, dan tingkat kesenjangan yang mungkin muncul pada saat penetapan hipotesis.

a Hipotesis dua-arah dan hipotesis satu-arah 
Hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis dua-arah dan dapat pula berupa hipotesis satu-arah. Kedua macam tersebut dapat berisi pernyataan mengenai adanya perbedaan atau adanya hubungan. Contoh hipotesis dua arah:
1. Ada perbedaan tingkat peningkatan berat badan bayi antara bayi yang memperoleh susu tambah 3 gelas dari ibu yang berperan ganda dan tidak berperan ganda.
2. Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar siswa.

Hipotesis dua-arah memang kurang spesifik, oleh karena itu perlu diformulasikan dalam hipotesis satu-arah. Contoh:
1. Terdapat perbedaan peningkatan berat badan bayi yang signifikan antara bayi yang memperoleh susu tambah 3 gelas dari ibu yang berperan ganda dan tidak berperan ganda.
2. Ada hubungan yang cukup kuat antara tingkat kecemasan siswa dengan prestasi belajar siswa.

b.      Hipotesis Statistik 
Rumusan hipotesis penelitian, pada saatnya akan diuji dengan menggunakan metode statistik, perlu diterjemahkan dalam bentuk simbolik. Simbol-simbol yang digunakan dalam rumusan hipotesis statistik adalah simbol-simbol parameter. Parameter adalah besaran-besaran yang apa pada populasi.


Pustaka
Cek
Cek
Cek
Cek

~BYE~


Read More...

Metodologi Penelitian

Pengertian Metodologi Penelitian
Pengertian metode, berasal dari bahasa Yunani yakni methodos yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan.

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.  Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Umumnya ada empat karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
1.    Sistematik.
 Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.

2.   Logis.
 Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu . Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.

3.   Empirik.
Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a.   Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain)
b.   Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu
c.   Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat)

4.   Replikatif.
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

Langkah – Langkah Metode Ilmiah :


  • Menyusun Rumusan Masalah
  • Menyusun Kerangka Teori
  • Merumuskan Teori
  • Melakukan Eksperimen
  • Mengolah dan Menganalisis Data
  • Menarik Kesimpulan
  • Mempublikasikan Hasil


  • Pustaka 

    ~BYE~

    Read More...

    Karya Tulis Ilmiah

    Pengertian Karya Tulis 
    Karya tulis mempunyai banyak ragam tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan, dan aspek-aspek lainnya. Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu karya fiksi (tidak ilmiah) dan non fiksi (ilmiah). Karya fiksi merupakan karya tulis yang sumbernya semata-mata imajinasi, fantasi, atau rekaan dari si penulis. Tujuan orang menulis fiksi biasanya untuk menghibur atau bisa jadi untuk mengungkapkan isi hati penulis. Karya sastra merefleksikan situasi masyarakat tertentu. Contoh dari karya tulis jenis ini adalah karya sastra: novel, cerpen, puisi, dan lain-lain.

    Pengertian Karya Ilmiah
    adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan tertentu. Jenis-jenis karya ilmiah antara lain: karangan ilmiah, laporan penelitianmakalah atau paper, artikel, dan lain-lain. Barangkali anda sering mendapat tugas dari guru untuk membuat karangan, makalah, atau paper sewaktu menempuh pelajaran tertentu. Ini artinya anda sudah pernah membuat karya ilmiah.



    Jenis-Jenis Karya Tulis 
    Jenis-jenis  karya tulis terbagi kedalam dua yakni karya tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah.

    1.Karya tulis ilmiah  
    Karya tulis ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah.Secara lebih singkat, karya tulis ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan metodologi yang benar.

    2.Karya tulis nonilmiah 
    Karya nonilmiah adalah karangan yang tidak mengikuti kriteria penyajian fakta dan tidak mengikuti metodologi penulisan yang benar. Jika fakta yang disajikan dalam karya tulis ilmiah merupakan fakta yang bersifat umum. Sedangkan fakta yang disajikan dalam karya tulis nonilmiah ini adalah fakta yang disajikan berupa fakta pribadi yang bersifat subjektif.

    Contoh Karya Tulis 

    Contoh karya tulis ilmiah :

    1.Laporan penelitian
    2.Skripsi
    3.Tesis
    4.Disertasi

    Contoh karya tulis nonilmiah :
    1.Dongeng
    2.Novel
    3.Cerpen
    4.Drama


    Pustaka ;
    Cek
    Cek
    Cek

    ~BYE~

    Read More...

    Selasa, 19 Maret 2013

    Kalimat Deduktif

    Paragraf Deduktif 
    Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.

    Ciri-ciri paragraf berpola deduktif Penalaran deduktif adalah proses penalaran yang bertolak dari peristiwaperistiwa yang sifatnya umum menuju pernyataan khusus. Apabila diidentifikasi secara terperinci, paragraf berpola deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
    1) Letak kalimat utama di awal paragraf.
    2) Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus.
    3) Diakhiri dengan penjelasan


    Contoh dan Jenis paragraf deduktif 

    Semua orang tampak bahagia di hari kepulangan ayah dari medan perang. Nenek langsung berangkat ke pasar untuk membeli bahan-bahan makanan yang akan disajikan pada pesta malam nanti, Ibu tak henti-hentinya meneteskan air mata bahagia. Aku dan adik juga begitu besyukur setelah berbulan-bulan menjalani hari dalam kekhawatiran atas kabar bapak di medan perang.

    Kegiatan ultah panser biru yang ketiga bahkan mencapai klimaksnya.Ketika mereka menggelar jalan santai selupuh ribu peserta bahkan membirukan kota Semarang.Apalagi panitia telah menyiapkan doorprize besar besaran.Ada motor , TV , kulkas , VCD player , tape dan ratusan hiburan lainnya.

    Didalam mengambil keputusan satu kebijakan, presiden jadi kepala negara serta jadi kepala pemerintahan amat memerlukan pertimbangan serta anjuran dari seseorang atau sekelompok orang. Tujuannya adalah supaya kebijakan yang diputuskannya cocok dengan prinsip hukum, demokrasi, pemerintahan yang baik untuk meraih tujuan negara. Beberapa pendiri bangsa ini mengerti akan keperluan presiden tentang perihal itu. Oleh lantaran itu, undang - undang basic kita mengamanatkan untuk membentuk satu dewan yang bertugas karenanya. Yang perlu yaitu keperluan presiden akan pertimbangan serta anjuran dari pihak lain dapat terpenuhi hingga ia tidak menyalahi ketentuan yang ada.

    Daftar Pustaka
    cek
    cek
    cek
    cek

    ~BYE~

    Read More...

    Jumat, 15 Maret 2013

    Kalimat Induktif

    Pengertian Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.

    Adapun ciri-ciri paragraf induktif Sbb


  • Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
  • Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
  • Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
  • Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
    Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf
  • Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
  • Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
  • Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama.


  • Jenis Paragraf Induktif :

    1. Generalisasi
    2. Analogi
    3. Sebab akibat (terbagi menjadi tiga jenis)

    Generalisasi :
    adalah jenis penalaran paragraf induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum dari beberapa data yang telah dipaparkan sebelumnya.

    Contoh paragraf :
    Bunga mawar bila setiap hari disiram akan tumbuh subur dan menghasilkan bunga yang sedap dipandang. Tanaman lombok bila setiap hari disiram pasti akan menghasilkan lombok yang banyak. Pohon srikaya bila selalu dipupuk juga menghasilkan buah yang banyak. Tanaman padi jika selalu dipupuk dan diberi saluran irigasi yang lancer pasti juga akan tumbuh subur. Jadi, semua jenis tanaman apabila selalu dirawat dan dipelihara dengan baik maka akan tumbuh dengan subur dan menghasilkan hasil yang menyenangkan.

    Analogi :
    adalah penalaran paragraf induktif dengan cara perbandingan ataupun membandingkan 2 hal atau lebih yang mengandung banyak persamaan, sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan.

    Contoh Paragraf :
    Semut adalah binatang yang sangat kecil, biasanya mereka mengangkat makanan yang ukurannya lebih besar dari ukuran tubuhnya,  meski makanan tersebut terasa berat bila hanya dilakukan oleh seekor semut, namun mereka selalu melakukan pekerjaan bersama-sama dengan semut yang lain, sehingga pekerjaan itu terasa ringan untuk dikerjakan. Demikian halnya dengan manusia, bila mereka melakukan suatau hal yang dirasa berat, namun apabila dilakukan dengan cara bergotong royong, pasti akan mudah menyelesaikannya. Oleh sebab itu, marilah kita hidup rukun bergotong royong agar semua yang kita kerjakan dapat terasa ringan dan mudah menyelesaikannya.

    Sebab Akibat :
    sebab-akibat-paragraf jalinan sebab-akibat yaitu paragraf yang diawali emukakan fakta spesial sebagai karena, serta hingga pada simpulan sebagai disebabkan.

    Contoh Paragraf :
    hasil panen beberapa petani di desa cikaret nyaris tiap-tiap musim tidak memuaskan. banyak tanaman yang mati sebelum saat berbuah dikarenakan terserang hama. banyak pulatanaman yang tidak sukses tumbuh dengan baik. paragraf jalinan karena sebab paragraf yang diawali dengan fakta spesial sebagai disebabkan, lantas fakta itu dianalisis untuk di ambil rangkuman.

    Daftar Pustaka :
    Cek
    Cek
    Cek
    Cek

    ~BYE~

    Read More...

    Rabu, 09 Januari 2013

    Penelitian Pecel lele lela



    BAB I
    PENDAHULUAN

    1.1.                      LATAR BELAKANG
             
                Perkembangan dunia kuliner di Indonesia sangatlah cepat. Para pengusaha muda mulai menggunakan keunikan untuk membuat laju pemasaran produk semakin cepat. Biasanya pengusaha menggunakan keunikan tersebut agar mudah diingat oleh masyarakat yang merupakan salah satu konsep yang diusung para pengusaha kuliner saat ini. Munculnya ide – ide baru dibidang kuliner disertai dengan persaingan yang ketat.
                Persaingan ini menyebabkan berkurangnya pangsa pasar perusahaan. Bahkan bukan suatu hal yang mustahil dapat menggeser posisi perusahaan dalam waktu yang singkat, karena banyaknya pesaing baru yang lebih kompeten. Dalam kondisi tersebut, maka sudah jelas perusahaan harus bisa mempertahankan eksistensi perusahaan dibidangnya masing – masing.
                Sudah tidak dipungkiri lagi untuk saat ini dunia kuliner sudah mulai banyak pesaing, pengusaha – pengusaha muda sudah mulai menjejakan kakinya didunia kuliner, karena kuliner saat ini merupakan salah satu industri yang cukup bersaing. Banyak pengusaha memadukan jenis produknya dengan hal – hal yang unik. Sebagai contoh kuliner saat ini adalah, Pecel Lele Lela, Es Pocong, Tahu Jeletot, dan masih banyak lagi.
                Pecel lele lela merupakan salah satu pesaing usaha dibidang kuliner saat ini. Pecel Lele Lela didirikan sejak tahun 2006, berawal dari sebuah ide untuk mengembangkan usaha makanan. Pecel Lele Lela yang pertama dan satu-satunya memberikan nilai tambah pada usaha pecel lele, sehingga Pecel Lele Lela sangat Optimis dan Yakin Pecel Lele Lela akan menjadi Pionir serta Pemimpin pasar usaha pecel lele modern di Indonesia. Sesuai mottonya, “Bersama Kami PECEL LELE AKAN MENDUNIA”.
                Banyaknya pesaing membuat setiap perusahaan kuliner saat ini membangun kepercayaan terhadap konsumen, hal ini di buktikan dengan adanya inovasi dari Pecel Lele Lela untuk memberikan yang terbaik. Pecel Lele Lela harus mampu menciptakan hal – hal baru agar terciptanya loyalitas pelanggan. Dengan kata lain untuk saat – saat seperti ini perusahaan kuliner harus mampu mempertahankan loyalitas merek. Sesuai kondisi tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai kepercayaan konsumen terhadap suatu merek. Penelitian Riset ini berjudul “PENGARUH PEMASARAN DAN INOVASI TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Study kasus Pecel Lele Lela Margonda Depok)”.

    ~BYE~

    Read More...

    Minggu, 06 Januari 2013

    Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian dan Konsumsi

    kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan cipta manusia mengembangkan kemampuan alam pikir yang menimbulkan ilmu pengetahuan. Dengan rasa manusia menggunakan panca inderanya yang menimbulkan karya-karya seni atau kesenian. Dengan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan sehingga berkembanglah kehidupan beragama dan kesusilaan.

    1.kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia;
    2.kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar; dan 3.kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

    Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
    Faktor budaya merupakan suatu yang paling memiliki pengaruh paling luas pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang.
    Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis.
    Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain. Pengaruh Budaya Yang Tidak Disadari  Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan .
    Dengan memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja. Ketika kita ditanya kenapa kita melakukan sesuatu, kita akan otomatis menjawab, “ya karena memang sudah seharusnya seperti itu”. Jawaban itu sudah berupa jawaban otomatis yang memperlihatkan pengaruh budaya dalam perilaku kita.
    Barulah ketika seseorang berhadapan dengan masyarakat yang memiliki budaya, nilai dan kepercayaan yang berbeda dengan mereka, lalu baru menyadari bahwa budaya telah membentuk perilaku seseorang. Kemudian akan muncul apresiasi terhadap budaya yang dimiliki bila seseorang dihadapan dengan budaya yang berbeda.


    VARIASI NILAI PERUBAHAN DALAM NILAI BUDAYA TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI      

    Nilai budaya memberikan dampak yang lebih pada perilaku konsumen dimana dalam hal ini dimasukkan ke dalam kategori-kategori umum yaitu berupa orientasi nilai-nilai lainnya yaitu merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat anatar individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran. sebagai contoh, jika masyarakat menilai aktifitas kolektif, konsumen akan melihat ke arah lain pada pedoman dalam keputusan pembelanjaan dan tidak akan merespon keuntungan pada seruan promosi untuk "menjadi seorang individual". Dan begitu juga pada budaya yang individualistik. Sifat dasar dari nilai yang terkait ini termasuk individual/kolektif, kaum muda/tua, meluas/batas keluarga, maskulin/feminim, persaingan/kerjasama dan perbedaan/keseragaman.

    Daftar Pustaka
    Cek
    Cek
    Cek

    ~BYE~

    Read More...

    Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian

    Keputusan membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak factor eksternal maupun internal yaitu :

    1. faktor-faktor eksternal, seperti informasi pemasaran dan lingkungan sosial budaya.
    2. faktor-faktor internal , misalnya motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, sikap dan pengalaman.

    Pengambilan keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh situasi dimana proses dan perilaku beli terjadi. Situasi komunikasi, situasi pembelian, situasi penggunaan dan situasi penyingkiran produk, semuanya menentukan keputusan beli. Lingkungan fisik, lingkungan sosial, waktu, tujuan pembelian, konsumsi dan suasana hati tidak dapat diabaikan sebagai unsur-unsur yang sangat penting dalam keputusan membeli.

    Situasi terakhir adalah situasi-situasi tertentu yang banyak dimanfaatkan pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Setiap aturan pengambilan keputusan menghasilkan pilihan berbeda. Oleh karena itu, pemasar harus memahami aturan-aturan keputusan yang sedang digunakan oleh konsumen sasaran untuk posisi produk dalam kerangka keputusan.

    Meskipun berguna, teori pilihan rasional tidak lengkap. Pandangan yang muncul adalah bahwa banyak pilihan yang dibangun oleh konsumen sebagai keputusan tersebut dibuat. kriteria evaluatif seperti harga, ukuran, dan warna dinilai mudah dan akurat oleh konsumen. Ketika konsumen hakim merek alternatif pada kriteria evaluatif , mereka harus memiliki beberapa metode untuk meilih satu merek dari berbagai pilihan.

    Aspek-aspek pemilihan keputusan
    Produk yang murah - Produk yang lebih mahal
    Pembelian yang sering - Pembelian yan jarang 
    Keterlibatan rendah - Keterlibatan tinggi 
    Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal 
    Pembelian dengan pertimbangan dan - Pembelian dengan pertimbanganpencarian yang kurang matang. dan pencarian intensif

    Daftar Pustaka
    Cek

    Cek

    ~BYE~


    Read More...

    Sumber Daya Konsumen Dan pengetahuan

    SUMBER DAYA KONSUMEN 
    Konsumen memiliki tiga sumber daya utama yang mereka gunakan dalam proses pertukaran dan melalui proses ini pemasar memberikan barang dan jasa. Terdapat 3 (tiga) sumber daya konsumen di antaranya sebagai berikut :

    Sumber Daya Ekonomi.
    Sumber Daya Temporal.
    Sumber Daya Kognitif.

    Ini berarti bahwa pemasar bersaing untuk mendapatkan uang, waktu, dan perhatian konsumen. Sumber daya lain, seperti energi, mungkin diperlukan untuk berbelanja dan konsumsi, tetapi uang, waktu, dan perhatian adalah yang utama. Bukan hanya jumlah waktu dan sumber daya ekonomi yang menentukan perilaku konsumen. Persepsi konsumen mengenai sumber daya yang tersedia, atau apa yang akan tersedia pada masa datang, juga penting dalam keputusan pembelanjaan dan juga mempengaruhi ketersedian untuk menggunakan uang atau waktu produk. Jadi, ukuran kepercayaan konsumen mungkin berguna dalam meramalkan penjualan masa dating berdasarkan kategori produk.

    SUMBER DAYA EKONOMI
    Sumber daya ekonomi-seperti pendapatan atau kekayaan –adalah variable pertama yang harus dianalisis di dalam perilaku konsumen, dengan studi yang dirunut kembali hingga tahun 1672. Studi pertama, dengan basis statistik yang layak diterbitkan oelh Ernest Engel’s Laws of Consumption” (Kaidah Engel mengenai Konsumsi). Kaidah tersebut mengandung empat proposisi mengenai hubungan antara pendapatan keluarga dan proporsi yang dibelanjakan untuk kategori seperti makanan, pakaian, pondokan, dan “lain-lain” (pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan sebagainya).  Keputusan konsumen sehubungan dengan produk dan merek sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang mereka punyai atau mungkin mereka punyai pada masa dating. Untuk menjadi konsumen diperlukan uang. Kartu kredit juga memadai. Di dalam era yang lebih awal, barter-pertukaran barang dengan barang-lazim dilakukan. Barter masih penting di dalam masyarakat yang kurang maju dan hingga batas tertentu di dalam ekonomi bawah tanah dari masyarakat maju.

    SUMBER DAYA TEMPORAL

    a.Barang yang Menggunakan Waktu
    Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
    b.Barang Penghemat Waktu
    Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.

    SUMBER DAYA KOGNITIF

    adalah kepemimpinan teori psikologi industri dan organisasi yang dikembangkan oleh Fred Fiedler dan Joe Garcia pada tahun 1987 sebagai konseptualisasi dari model kontingensi Fiedler . Teori ini berfokus pada pengaruh pemimpin intelijen dan pengalaman tentang nya atau reaksinya terhadap stres . Inti dari teori ini adalah bahwa stres adalah musuh rasionalitas, merusak kemampuan pemimpin untuk berpikir logis dan analitis. Namun, pengalaman pemimpin dan kecerdasan dapat mengurangi pengaruh stres pada (atau dia) nya tindakan: kecerdasan adalah faktor utama dalam situasi stres rendah, sementara jumlah pengalaman selama lebih selama-saat stres.

    PENGETAHUAN

    Pengetahuan Konsumen akan Mempengaruhi Keputusan Pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut. Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. 

     (1) Pengetahuan tentang karakteristik/atribut produk
     (2) Pengetahuan tentang manfaat produk 
     (3) Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen. 
    Manfaat Fungsional, yaitu 
     (1) Manfaat yg dirasakan konsumen secara fisiologis 
     (2) Manfaat Psikososial, yaitu aspek psikologis dan aspek sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk. 

    Mengukur Pengetahuan Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pemasar khususnya tertarik untuk mengerti pengetahuan konsumen. Informasi yang dipegang oleh konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian mereka.
    Di dalam Psikologi kognitif dijelaskan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Pengetahuan deklaratif sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik (melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu) dan pengetahuan semantik (mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberi arti bagi dunia seseorang). Sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini juga bersifat subjektif dalam pengertian fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.

    Daftar Pustaka
    Cek
    Cek

    ~BYE~


    Read More...
    Diberdayakan oleh Blogger.