Welcome Myspace Comments

Senin, 31 Oktober 2011

Potensi Dalam Membuka Usaha

   Dalam postingan kali ini masih berhubungan dengan membaca peluang pasar . Dalam kasus ini contohnya adalah, saya memposisikan diri saya sebagai seseorang yang ingin membuka suatu bisnis atau usah dilingkungan tempat saya tinggal.  Sebagai seorang yang ingin membuka usaha, saya harus mampu membaca lingkungan sekitar sebagai tempat untuk membuka usaha. Bagaimana pola konsumsi masyarkat itu, dan mungkin akses jalan dari tempat itu sendiri strategis atau tidak. Dalam lingkungan saya, sudah sangat banyak sekali orang-orang yang membuka usaha mereka, dari makanan, mini toserba, sarana olahraga, dan lain-lain . Jika saya melihat tingkat konsumsi masyarakatnya sangatlah tinggi, kebutuhan yang perlukan juga sangatlah tinggi, dan akses jalan di wilayah saya juga sudah ramai di lewati orang dan lumayan strategis.Sudah sewajarnya hal tersebut sangatlah baik untuk membuka usaha karna tempat dan konsumsi masyrakatnya sangat bagus, ini merupakan tantangan bagi saya untuk memikiran usaha apa yang cocok ,banyak di minati konsumen, namun masih sangat jarang para usahawan menjual barang tersebut.


Mungkin Saya sebagai seorang yang ingin membuka suatu usaha, saya akan membuka usaha daging ayam atau sapi, saya membuka usaha tersebut karena di lingkungan saya sendiri sepertinya agak sulit untuk mencari daging tertentu seperti sapi atau daging ayam, karena tukang sayur keliling pun tidak setiap menit lewat, apalagi tempat belanja seperti Gi*nt juga agak terlalu jauh.
Namun usaha daging ini tidak seperti yang ada di pasar-pasar,sebagai Jika anda tahu Bel-mart itu merupakan Toko daging ayam , namun tempatnya seperti indomaret , dalam toko itu khusus menjual daging ayam segar, sampai daging ayam bumbu yang siap olah. Hal tersebut sangatlah bagus melihat kondisi lingkungan yang sama sekali belum ada yang membuka usaha seperti itu, jika seseorang ingin membuat sesuatu yang berhubungan dengan daging, maka dia tidak perlu jauh-jauh untuk ke supermarket atau menunggu tukang sayur keliling, hanya tinggal datang dan memilih daging yang ia mau. Apalagi di bulan-bulan tertentu seperti Puasa, pasti permintaan terhadap daging mungkin akan sangat besar. Namun yang harus saya pikirkan juga adalah, bagaimanapun harga daging yang saya jual masih bisa bersaing dengan harga-harga pasar yang ada, sehingga, orang-orang yang berrpenghasilan tidak terlalu tinggi pun masih mampu untuk membeli dagin tersebut, sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial. Pastinya juga saya harus memikirnkan Inovasi-inovasi lagi agar orang tidak cepat bosan dengan produk yang di tawarkan, mungkin kita harus menjual daging ayam yang sudah siap makan, atau sudah hasil jadinya tidak perlu di masak lagi , seperti opor, atau semacamnya.

Mungkin itu saja sebuah analisis dari pendapat saya, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan atau sesuatu yang tidak menyenangkan.Karena tulisan ini merupkan pendapat saya, karena pendapat setiap orang tidaklah selalu sama
Terima kasih...

Nama : Ridho Akbar
Npm  : 15210906


~BYE~

Read More...

Kamis, 13 Oktober 2011

Praktek Manajemen SDM

    Biasanya penerapan teori ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) berasal dari sektor-sektor yang formal. Namun tidak hanya dari sektor formal, praktek manajemen SDM juga terjadi di sektor informal.
Kali ini saya akan membahas Praktek Manajemen SDM di sektor informal. Perlu penerapan di sektor informal agak berbeda dengan sektor formal, Jika biasanya dalam sektor formal seperti perusahaan besar, pasti memiliki kriteria atau persyaratan yang sangat ketat, mempertimbangkan pendidikannya, tinggi badan, dan masih byak lagi. Namun berbeda dengan sektor informal, sektor informal, tidak terlalu mementingkan persyaratan, atau bisa di katakan Minim persyaratan, pada sektor ini biasanya latar belakang pendidikan tidak terlalu di perhitungkan, tapi yang diperlukan adalah sebuah keterampilan , keahlian, memiliki personality yang baik dan mungkin bisa di andalkan di pekerjaannya pastinya profesionalisme juga di butuhkan.


saya akan ambil sedikit contoh dari sektor informal ini, kita ambil contoh bengkel motor, anggaplah bengkel ini bengkel biasa, bukan dari bengkel resmi seperti AHAS, atau Bengkel Yamaha, bengkel ini melayani semua jenis motor, tapi biasanya kelemahannya dari suku cadang yang tidak pas atau tidak sesuai dengan motor, pastinya dalam sebuah bengkel di butuhkan seorang montir, pastinya akan merekrut pekerja, dalam kasus tersebut pemilik bengkel pasti akan mencari dan merekrut, anggaplah ia memasang hanya sekedar kertas tempel yang berisikan isi dari perekrutan kerja. Pemilik tidak terlalu mengutamakan latar belakang pendidikan, tapi ia mencari seorang yang bisa bekerja di bidang otomotif, dan mengerti tentang servis motor. Walau persyaratannya hanya sekedar itu, dan tidak terlalu susah, bagaimana pun pemilik pastinya harus menyeleksi para pelamar pekerjaan tersebut, agar ia tahu kemampuan , bagaimana kepribadiannya dan kelayakannya dalam bekerja. Dari tes tersebutlah maka pemilik pastinya bisa menentukan ia layak atau tidak untuk bekerja.


Hal diatas menunjukan bahwa dalam sektor informal walau minim atau sedikit persyaratan, pasti akan ada penyeleksian untuk para pelamar kerja, agar pemilik bisa mengetahui potensi pekerja tersebut dan tidak merugikan usahanya sendiri. 
Jadi kesimpulannya adalah ,Konsistensi Praktek Manajemen SDM di sektor Informal maupun sektor formal dalam merekrut pekerja  harus melalui penyeleksian , hal tersebut dilakukan agar tidak merugikan usaha yang ia bangun sendiri.

NB: Kesimpulan diatas merupakan pendapat pribadi saya, maaf jika ada suatu kesalahan atas pernyataan di atas yang kurang cocok , hanya sekedar menarik sebuah kesimpulan dari apa yang saya tulis. ~terimakasih

~BYE~

Read More...

Selasa, 04 Oktober 2011

Peluang Pasar

   Membaca peluang pasar merupakan salah satu hal penting bagu para pebisnis maupun usahawan. Mengapa hal tersebut dikatakan penting?... Seseorang yang ingin melakukan sebuah usaha entah itu usaha kecil sampai usaha yang besar, sudah seharusnya mereka bisa membaca peluang pasar, tanpa pengetahuan tersebut, besar kemungkinan pebisnis ataupun usahawan akan mengalami kerugian besar, bahkan usahanya tersebut akan gulung tikar.....
Memnbaca peluang pasar bagi para usahawan dan pebisnis sangatlah penting untuk mencapai prospek yang bagus kedepannya bagi perusahaan itu sendiri. Pengaruhnya peluang pasar bagi suatu perusahaan , dapat di lihat, Alam, tingkat sosial , ekonomi, Pemerintah setempat, maupun Teknologi.


Dilingkungan tempat saya tinggal, sekitar 5-7 tahun lalu sangatlah sepi, masih belum ada banyak ruko, bahkan Indomaret pun hanya 1 pada saat itu yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggal saya. Namun jika tidak salah pada tahun 2004 mulai terjadi perkembangan, muncul beberapa usaha disana, Indomaret, bengkel, Dll. hal itu disebabkan karena mungkin bagi pembuka usaha daerah tersebut sangatlah potensial untuk membuat suatu usaha, karena tingkat Sosial dan perputaran ekonomi yang terjadi, apalagi ditambah, banyaknya kendaran yang sering lewat daerah tersebut, jadi sudah pasti melihat dari hal tersebut memiliki potensi usaha yang cukup memungkinkan. Pada akhirnya hal tersebut benar, sekitar tahun 2006 semakin ramai, tingkat ekonomi pun meningkat, banyak transaksi jual beli, da pada akhirnya, adanya pembuatan Ruko untuk usahawan untuk melakukan usaha.


Kasus diatas merupakan salah satu contoh peluang pasar dari tingkat sosial, dan tingkat ekonomi yang tumbuh, Karena pada dasarnya, seseorang membuat suatu usaha ,tak akan mengalami kesuksesan dengan cepat, namun butuh waktu dan mampu untuk membaca peluang pasar, agar usahanya tersebut tidak mengalami kerugian maupun gulung tikar.

Nama : Ridho akbar
NPM : 15210906
Kelas : 2EA01
~BYE~


Read More...
Diberdayakan oleh Blogger.